Friday, March 26, 2021

Dukung Bisnis Digital, Telkom Resmikan Data Center neuCentrIX

Dukung Bisnis Digital, Telkom Resmikan Data Center neuCentrIX

Dalam rangka mengakselerasi bisnis digital platform yang tengah dijalankan, PT Telkom mikan data center neuCentrIX ketiga di yang berlokasi di Jakarta.

Dalam rangka mengakselerasi bisnis digital platform yang tengah dijalankan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) meresmikan data center neuCentrIX ketiga di wilayah Jakarta, tepatnya di Meruya, Jakarta Barat.

Data center yang diresmikan langsung oleh Direktur Wholesale & International Service Telkom ini terstandardisasi tier-3 ,di mana service level assurance yang dijaminkan memiliki downtime kurang dari 1,6 jam dalam satu tahun (99,982 persen guaranteed availability).

Saat ini Telkom sudah memiliki data center yang tersebar di 13 kota besar di Indonesia yaitu Medan, Batam, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Manado.

Dengan jangkauan jaringan terluas hingga ke mancanegara serta akses eyeball terbesar di Indonesia, neuCentrIX tidak diragukan mampu memenuhi dalam mendukung kebutuhan platform digital dan konektivitas yang mendukung perkembangan bisnis ke depan.

Selain itu, neuCentrIX juga bersifat carrier neutral data center yang memungkinkan interkoneksi antara beberapa operator telekomunikasi sehingga memberikan fleksibilitas bagi pelaku usaha dalam mendesain jaringannya.

Direktur Wholesale & International Service Telkom, Dian Rachmawan mengatakan neuCentrIX merupakan inisiatif TelkomGroup dalam melayani market wholesale industri telekomunikasi dan ekosistem digital melalui penyediaan layanan data center.

"Bersaing dengan berbagai pelaku bisnis global dan domestik, Telkom optimis memperluas kapasitas dan jangkauan data center di berbagai kota di Indonesia," kata Dian.

Peresmian data center neuCentrIXPeninjauan data center neuCentrIX di Meruya, Jakarta Barat. (Foto: Dok. Telkom).

Seperti diketahui, Temasek memproyeksikan ekonomi digital Indonesia naik lebih dari tiga kali lipat dari US$40 miliar menjadi US$133 miliar pada 2025 mendatang. Namun, potensi ekonomi digital ini hanya dapat diwujudkan apabila didukung oleh infrastruktur yang memadai, salah satunya melalui pembangunan koneksi internet di seluruh Indonesia.

Roadmap pembangunan ekonomi digital melalui perluasan pembangunan koneksi internet juga membuka peluang bagi provider dalam meningkatkan skalabilitas bisnis. Selain koneksi internet, data center juga merupakan salah satu enabler yang memegang peranan penting sebagai key business driver bagi para provider lokal dan global.

Dalam ekonomi digital, data dan informasi memegang peranan penting dalam meningkatkan value pelaku bisnis. Tak heran muncul istilah 'Data is a New Oil'. Artinya bahwa data sangat berharga dan nilainya terus meningkat saat dikumpulkan secara lengkap dan akurat, terhubung, dan relevan dengan data lainnya serta digunakan pada saat yang tepat.

Tingginya nilai dari data dan informasi tersebut, menyebabkan perusahaan memperlakukannya sebagai valuable assets yang harus dijaga dengan baik. Seiring meningkatnya digitalisasi, data center menjadi area yang jauh lebih strategis. Tidak hanya dalam lingkup IT management, namun melingkupi bisnis secara keseluruhan.

Lebih jauh, data center menjadi tulang punggung digitalisasi perusahaan, membantu mengamankan kesuksesan jangka panjang serta memberikan dampak langsung pada biaya dan pendapatan.

Menurut survei yang dilakukan IDC pada tahun 2020 terhadap 100 penyedia layanan internet (ISP) yang tersebar di 20 kota besar di Indonesia, setidaknya ada 4 hal yang menjadi perhatian dalam memilih data center, yaitu harga; produk, layanan dan solusi yang ditawarkan; value added services; dan wide coverage.

"Dengan segala kelebihan dan kekuatan yang dimiliki neuCentrIX serta brand image dan track record yang dimiliki Telkom Indonesia dalam bisnis digital, semakin mengukuhkan posisi data center neuCentrIX ini sebagai data center pilihan terbaik bagi pelanggan. Ini merupakan wujud dukungan Telkom melalui digitalisasi menjadikan Indonesia lebih baik lagi," tutup Dian.

 

 

sumber:https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210326152703-190-622530/dukung-bisnis-digital-telkom-resmikan-data-center-neucentrix

Sekelompok peretas bernama RansomEXX mengklaim telah membobol sistem komputer PT Pertamina, lalu membocorkan data internal milik perusahaan BUMN tersebut ke situs di dark web. Kabar tersebut pertama kali diungkap oleh platform intelijen dan investigasi dark web bernama Dark Tracer lewat Twitter. Baca juga: Acer Diserang Ransomware, Peretas Minta Tebusan Rp 719 Miliar "Kelompok hacker RansomEXX mengklaim telah meretas perusahaan gas dan minyak bumi milik negara Indonesia dan membocorkan data internal ke situs dark web," tulis Data Tracer dalam kicauannya. Twit itu kemudian dikicaukan ulang dengan tangkapan layar situs dark web yang memuat teaser data yang diklaim milik Pertamina. Dalam tangkapan layar tersebut, tertulis bahwa data dipubikasikan pada 19 Maret dengan ukuran file 430,6 MB. https://t.co/XjsAMiClhF pic.twitter.com/wn6rPtbkju — DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence (@darktracer_int) March 23, 2021 Ketika dihubungi oleh KompasTekno, Jumat (26/3/2021). Dark Tracer membenarkan bahwa di dark web memang ada bocoran data yang diklaim diperoleh dari Pertamina. Ada kemungkinan data tersebut baru sebagian, sebab, mereka menuliskan keterangan "part 1" (bagian 1). Dark Tracer kemudian memberikan tautan yang mengarah ke situs domain ToR dari RansomEXX, seperti tangkapan layar di atas. Baca juga: Hacker China Retas 30.000 Organisasi AS lewat Celah Microsoft Exchange Konsultan dan peneliti keamanan siber, Teguh Aprianto telah memeriksa temuan Dark Tracer tersebut. Teguh mengatakan bahwa memang ada beberapa data internal yang terkait dengan Pertamina. "URL repo-nya juga memang mengarah ke website Pertamina yang sudah tidak bisa diakses," kata Teguh melalui pesan singkat kepada KompasTekno. Tautan repo yang dimaksud dicantumkan Teguh dalam salah satu twitnya, tapi tak bisa dibuka ketika coba diakses. Saat ini yang baru dirilis hanya part 1 (430 MB). Data yang bocor bersumber dari repo private milik @pertamina, diantaranya : - https://t.co/6TU66v3rLe - https://t.co/4pQj13Kx94 Data yang bocor : - Dokumen internal - 91 ribu data customer @pertamina — Teguh Aprianto (@secgron) March 25, 2021 KompasTekno telah menghubungi pihak Pertamina untuk meminta tanggapan, namun masih belum memperoleh respon.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hacker Klaim Bobol dan Bocorkan Data Internal Pertamina", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2021/03/26/14170037/hacker-klaim-bobol-dan-bocorkan-data-internal-pertamina.
Penulis : Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor : Oik Yusuf

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Sekelompok peretas bernama RansomEXX mengklaim telah membobol sistem komputer PT Pertamina, lalu membocorkan data internal milik perusahaan BUMN tersebut ke situs di dark web. Kabar tersebut pertama kali diungkap oleh platform intelijen dan investigasi dark web bernama Dark Tracer lewat Twitter. Baca juga: Acer Diserang Ransomware, Peretas Minta Tebusan Rp 719 Miliar "Kelompok hacker RansomEXX mengklaim telah meretas perusahaan gas dan minyak bumi milik negara Indonesia dan membocorkan data internal ke situs dark web," tulis Data Tracer dalam kicauannya. Twit itu kemudian dikicaukan ulang dengan tangkapan layar situs dark web yang memuat teaser data yang diklaim milik Pertamina. Dalam tangkapan layar tersebut, tertulis bahwa data dipubikasikan pada 19 Maret dengan ukuran file 430,6 MB. https://t.co/XjsAMiClhF pic.twitter.com/wn6rPtbkju — DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence (@darktracer_int) March 23, 2021 Ketika dihubungi oleh KompasTekno, Jumat (26/3/2021). Dark Tracer membenarkan bahwa di dark web memang ada bocoran data yang diklaim diperoleh dari Pertamina. Ada kemungkinan data tersebut baru sebagian, sebab, mereka menuliskan keterangan "part 1" (bagian 1). Dark Tracer kemudian memberikan tautan yang mengarah ke situs domain ToR dari RansomEXX, seperti tangkapan layar di atas. Baca juga: Hacker China Retas 30.000 Organisasi AS lewat Celah Microsoft Exchange Konsultan dan peneliti keamanan siber, Teguh Aprianto telah memeriksa temuan Dark Tracer tersebut. Teguh mengatakan bahwa memang ada beberapa data internal yang terkait dengan Pertamina. "URL repo-nya juga memang mengarah ke website Pertamina yang sudah tidak bisa diakses," kata Teguh melalui pesan singkat kepada KompasTekno. Tautan repo yang dimaksud dicantumkan Teguh dalam salah satu twitnya, tapi tak bisa dibuka ketika coba diakses. Saat ini yang baru dirilis hanya part 1 (430 MB). Data yang bocor bersumber dari repo private milik @pertamina, diantaranya : - https://t.co/6TU66v3rLe - https://t.co/4pQj13Kx94 Data yang bocor : - Dokumen internal - 91 ribu data customer @pertamina — Teguh Aprianto (@secgron) March 25, 2021 KompasTekno telah menghubungi pihak Pertamina untuk meminta tanggapan, namun masih belum memperoleh respon.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hacker Klaim Bobol dan Bocorkan Data Internal Pertamina", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2021/03/26/14170037/hacker-klaim-bobol-dan-bocorkan-data-internal-pertamina.
Penulis : Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor : Oik Yusuf

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Sekelompok peretas bernama RansomEXX mengklaim telah membobol sistem komputer PT Pertamina, lalu membocorkan data internal milik perusahaan BUMN tersebut ke situs di dark web. Kabar tersebut pertama kali diungkap oleh platform intelijen dan investigasi dark web bernama Dark Tracer lewat Twitter. Baca juga: Acer Diserang Ransomware, Peretas Minta Tebusan Rp 719 Miliar "Kelompok hacker RansomEXX mengklaim telah meretas perusahaan gas dan minyak bumi milik negara Indonesia dan membocorkan data internal ke situs dark web," tulis Data Tracer dalam kicauannya. Twit itu kemudian dikicaukan ulang dengan tangkapan layar situs dark web yang memuat teaser data yang diklaim milik Pertamina. Dalam tangkapan layar tersebut, tertulis bahwa data dipubikasikan pada 19 Maret dengan ukuran file 430,6 MB. https://t.co/XjsAMiClhF pic.twitter.com/wn6rPtbkju — DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence (@darktracer_int) March 23, 2021 Ketika dihubungi oleh KompasTekno, Jumat (26/3/2021). Dark Tracer membenarkan bahwa di dark web memang ada bocoran data yang diklaim diperoleh dari Pertamina. Ada kemungkinan data tersebut baru sebagian, sebab, mereka menuliskan keterangan "part 1" (bagian 1). Dark Tracer kemudian memberikan tautan yang mengarah ke situs domain ToR dari RansomEXX, seperti tangkapan layar di atas. Baca juga: Hacker China Retas 30.000 Organisasi AS lewat Celah Microsoft Exchange Konsultan dan peneliti keamanan siber, Teguh Aprianto telah memeriksa temuan Dark Tracer tersebut. Teguh mengatakan bahwa memang ada beberapa data internal yang terkait dengan Pertamina. "URL repo-nya juga memang mengarah ke website Pertamina yang sudah tidak bisa diakses," kata Teguh melalui pesan singkat kepada KompasTekno. Tautan repo yang dimaksud dicantumkan Teguh dalam salah satu twitnya, tapi tak bisa dibuka ketika coba diakses. Saat ini yang baru dirilis hanya part 1 (430 MB). Data yang bocor bersumber dari repo private milik @pertamina, diantaranya : - https://t.co/6TU66v3rLe - https://t.co/4pQj13Kx94 Data yang bocor : - Dokumen internal - 91 ribu data customer @pertamina — Teguh Aprianto (@secgron) March 25, 2021 KompasTekno telah menghubungi pihak Pertamina untuk meminta tanggapan, namun masih belum memperoleh respon.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hacker Klaim Bobol dan Bocorkan Data Internal Pertamina", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2021/03/26/14170037/hacker-klaim-bobol-dan-bocorkan-data-internal-pertamina.
Penulis : Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor : Oik Yusuf

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Sekelompok peretas bernama RansomEXX mengklaim telah membobol sistem komputer PT Pertamina, lalu membocorkan data internal milik perusahaan BUMN tersebut ke situs di dark web. Kabar tersebut pertama kali diungkap oleh platform intelijen dan investigasi dark web bernama Dark Tracer lewat Twitter. Baca juga: Acer Diserang Ransomware, Peretas Minta Tebusan Rp 719 Miliar "Kelompok hacker RansomEXX mengklaim telah meretas perusahaan gas dan minyak bumi milik negara Indonesia dan membocorkan data internal ke situs dark web," tulis Data Tracer dalam kicauannya. Twit itu kemudian dikicaukan ulang dengan tangkapan layar situs dark web yang memuat teaser data yang diklaim milik Pertamina. Dalam tangkapan layar tersebut, tertulis bahwa data dipubikasikan pada 19 Maret dengan ukuran file 430,6 MB. https://t.co/XjsAMiClhF pic.twitter.com/wn6rPtbkju — DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence (@darktracer_int) March 23, 2021 Ketika dihubungi oleh KompasTekno, Jumat (26/3/2021). Dark Tracer membenarkan bahwa di dark web memang ada bocoran data yang diklaim diperoleh dari Pertamina. Ada kemungkinan data tersebut baru sebagian, sebab, mereka menuliskan keterangan "part 1" (bagian 1). Dark Tracer kemudian memberikan tautan yang mengarah ke situs domain ToR dari RansomEXX, seperti tangkapan layar di atas. Baca juga: Hacker China Retas 30.000 Organisasi AS lewat Celah Microsoft Exchange Konsultan dan peneliti keamanan siber, Teguh Aprianto telah memeriksa temuan Dark Tracer tersebut. Teguh mengatakan bahwa memang ada beberapa data internal yang terkait dengan Pertamina. "URL repo-nya juga memang mengarah ke website Pertamina yang sudah tidak bisa diakses," kata Teguh melalui pesan singkat kepada KompasTekno. Tautan repo yang dimaksud dicantumkan Teguh dalam salah satu twitnya, tapi tak bisa dibuka ketika coba diakses. Saat ini yang baru dirilis hanya part 1 (430 MB). Data yang bocor bersumber dari repo private milik @pertamina, diantaranya : - https://t.co/6TU66v3rLe - https://t.co/4pQj13Kx94 Data yang bocor : - Dokumen internal - 91 ribu data customer @pertamina — Teguh Aprianto (@secgron) March 25, 2021 KompasTekno telah menghubungi pihak Pertamina untuk meminta tanggapan, namun masih belum memperoleh respon.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hacker Klaim Bobol dan Bocorkan Data Internal Pertamina", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2021/03/26/14170037/hacker-klaim-bobol-dan-bocorkan-data-internal-pertamina.
Penulis : Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor : Oik Yusuf

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blogger templates